Mendikdasmen: Guru dan Soft Skills Jadi Kunci Sukses Revitalisasi SMK

03 September 2025, 14:26 WIB 92 kali dibaca
Kategori : Nasional
Kontributor Foto: SC/kemendikdasmen.go.id

KEPRI (DISDIK)– Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa keberhasilan program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak hanya bergantung pada modernisasi sarana, tetapi terutama pada kualitas guru serta penguatan soft skills siswa.

Hal ini disampaikan Mu’ti saat membuka Bimbingan Teknis Bantuan Pemerintah Revitalisasi SMK Tahap 8 di Jakarta, Senin (1/9).

Menurutnya, teknologi dan peralatan canggih hanya akan menjadi pelengkap jika guru tidak hadir sebagai pendidik yang profesional, kompeten, dan bermoral.

“Guru SMK harus menjadi fasilitator sekaligus pembimbing. Bukan hanya penyampai ilmu, tapi juga agen peradaban yang menanamkan nilai, akhlak, dan karakter,” tegas Mu’ti.

Mendikdasmen menekankan pentingnya keterampilan nonteknis seperti etos kerja, kemandirian, kewirausahaan, serta kemampuan beradaptasi di era digital. Ia menegaskan, lulusan SMK harus disiapkan bukan hanya sebagai pencari kerja (job seeker), tetapi juga pencipta lapangan kerja (job creator).

“Revitalisasi SMK adalah ikhtiar bersama untuk mengubah stigma negatif. SMK harus menjadi pusat lahirnya generasi mandiri, kreatif, dan berdaya saing global,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Dirjen Diksi PKLK), Tatang Muttaqin, memaparkan perkembangan program revitalisasi. Hingga tahap ke-8, sudah ada 1.257 SMK yang menerima bimbingan teknis dari target awal 767 sekolah, mencakup seluruh 34 provinsi.

Revitalisasi SMK, jelas Tatang, meliputi penguatan kurikulum berbasis industri, peningkatan kompetensi guru, penyediaan sarana-prasarana, serta perluasan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

“Harapannya, lulusan SMK tidak hanya kompeten dan adaptif, tetapi juga mampu menjawab tantangan dunia kerja maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ujarnya.

Pemerintah menegaskan bahwa revitalisasi bukan sekadar program pembangunan fisik, tetapi sebuah gerakan bersama untuk melahirkan generasi muda lulusan SMK yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.

Lulusan SMK, kata Mu’ti, akan diarahkan pada tiga jalur utama, yaitu Bekerja, Melanjutkan Studi, atau Wirausaha (BMW).

 

Editor: Ependi Abidin, S.S Sumber: kemendikdasmen.go.id