Logo
Loading...

Penggunaan Gawai Meningkat, Wamen Fajar Dorong Interaksi Fisik Anak Usia Dini

Terbit : Selasa, 10 june 2025
Pukul : 07:40 WIB
Dilihat : 27 Kali
Bagikan Berita Ini
Penggunaan Gawai Meningkat, Wamen Fajar Dorong Interaksi Fisik Anak Usia Dini
f/sc/kemendikdasmen.go.id

KEPRI (DISDIK)– Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menyoroti dampak negatif penggunaan gawai pada anak usia dini. Dalam acara Peningkatan Kapasitas Fasilitator PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) Tahap 2, Fajar menekankan pentingnya peran fasilitator PAUD HI sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan pengasuhan, pendidikan, kesehatan, gizi, dan perlindungan anak, terutama di era digital seperti sekarang.

Dilansir dari kemendikdasmen.go.id. Ia memaparkan bahwa penggunaan gawai secara berlebihan sudah mengkhawatirkan. Data menunjukkan bahwa 33,4% anak usia 0–6 tahun telah terbiasa menggunakan gawai, dan 25% di antaranya masih berusia 0–4 tahun. Sementara itu, pada kelompok usia 5–6 tahun, angkanya melonjak hingga 52%.

“Kita tengah menghadapi tantangan besar: tsunami digital yang menyerang anak-anak sejak usia dini. Pola asuh, serta interaksi anak dengan orang tua dan guru, kini banyak dipengaruhi oleh media sosial dan gawai. Ini berisiko memicu gejala brain rot, yaitu penurunan stimulasi intelektual, emosional, dan sosial akibat paparan digital yang berlebihan,” jelas Fajar saat menutup acara, Rabu (4/6).

Fajar juga menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini seharusnya mengedepankan pendekatan konvensional yang mendorong interaksi fisik, seperti membaca buku cetak dan bermain langsung. Hal ini penting untuk merangsang perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Ia mengajak para fasilitator PAUD untuk menjadi agen perubahan yang mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengasuhan seimbang, serta mendorong penerapan PAUD HI berkualitas di daerah masing-masing.

“Dengan pendampingan yang aktif dan konsisten, serta kolaborasi lintas sektor, kita bisa mencetak generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” ujar Fajar optimis.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Nia Nurhasanah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Direktorat PAUD untuk memperkuat peran fasilitator dalam mendampingi satuan PAUD. “Kami berharap setelah pelatihan ini, peserta dapat segera menyusun dan mengimplementasikan rencana di daerah masing-masing, yang nantinya akan kami pantau secara berkala,” ungkap Nia.

Kegiatan ini diikuti oleh 134 peserta eksternal yang mewakili 9 provinsi dan 25 kabupaten/kota. Setiap kabupaten/kota mengirimkan kepala bidang atau kepala seksi PAUD. Seluruh peserta mengikuti pelatihan selama tiga hari secara penuh, menunjukkan komitmen tinggi untuk meningkatkan kapasitas fasilitator PAUD HI di daerah.

 

 

Editor   : Abidin

Sumber: kemendikdasmen.go.id